Dillard (1985: 24) mengemukakan bahwa perencanaan karir merupakan proses pencapaian tujuan karir individu, yang ditandai oleh adanya: tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, motivasi terhadap pendidikan, dan pekerjaan yang dicita-citakan, persepsi yang realistis terhadap diri maupun lingkungan, kemampuan mengelompokan pekerjaan yang diminati, menghargai pekerjaan dan nilai-nilai yang ada di dalamnya secara positif, kemandirian dalam proses pengambilan keputusan, kematangan dalam proses pengambilan keputusan, dan menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan.

Super (Sharf, 1992:156), perencanaan karir dapat mengukur tingkat pemahaman individu tentang berbagai jenis pencarian informasi dan aspek-aspek pekerjaan. Terdapat beberapa aktivitas yang menunjukkan seseorang merencanakan karirnya, yaitu antara lain: belajar tentang informasi karir, mendiskusikan karir dengan orang dewasa, memilih kursus yang dapat membantu dalam membuat keputusan karirnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekstra kurikulernya, dan mendapatkan pelatihan atau pendidikan pada pekerjaan yang dipilihnya.
Supriatna (2009: 49) mengatakan bahwa perencanaan karir adalah aktivitas peserta didik yang mengarah pada keputusan karir masa depan. Tujuan dari perencanaan karir adalah peserta didik memiliki sikap positif terhadap karir di masa yang akan datang.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa perencanaan karir adalah kemampuan peserta didik dalam mempersiapkan diri memilih pendidikan lanjutan dan pekerjaan. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu sebagai berikut: (1) pemahaman tentang kelemahan dan kelebihan diri, (2) mempersepsi lingkungan pendidikan dan pekerjaan dengan realistis, (3) yakin terhadap pendidikan dan pekerjaan yang dicita-citakan, (4) terlibat dalam pencarian informasi pendidikan lanjutan dan pekerjaan, (5) memilih kursus atau pelatihan yang sesuai dan menunjang pendidikan lanjutan dan pekerjaan yang diminati, (6) menghargai pekerjaan secara positif, (7) dapat mandiri dalam proses pengambilan keputusan dan, (8) menunjukkan cara-cara yang realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan.
Refrensi:
- Dillard, J.M. (1985). Life Long Career Planning. Ohio: Charles E. Merrill Publishing Co.
- Sharf, Richard S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling. California: Brooks/ Cole Publishing Company.
- Supriatna & Ilfiandra. (2006). Apa dan Bagaimana Bimbingan Karir (Materi Sajian Workshop Bimbingan dan Konseling Politeknik Kesehatan, Tasikmalaya). Tidak diterbitkan.